Ini Penyakit Menular 'Baguak' Bisul Pada Pipi Bawah Indera Pendengaran Nan Disepelekan
Penyakit 'Baguak' atau gondongan atau istilah medis Parotitis. |
Pernahkah anda melihat seseorang mengalami nanah pada pipi di bawah telinga? Kemudian ditempel blau pembilas pakaian pada area yang nanah tersebut, sehingga pipi orang tersebut berwarna biru.
Dekade 90-an penyakit tersebut banyak ditemui dimasyarakat. Semasa penulis duduk di Sekolah Dasar, nyaris semua sobat sepermainan terkena penyakit itu dan berpindah-pindah dari satu ke yang lainnya. Ya, kejadiannya di tempat penulis berasal, yakni dibagian utara Kabupaten Padang Pariaman, penyakit dimaksud dikenal dengan istilah ' penyakit baguak.'
Semasa kecil penulis juga pernah mengalami penyakit baguak. Pengobatannya kala itu sangat sederhana, yakni diberi blau pada sekitar lokasi bengkak, tujuannya biar nanah segera hilang. Kemudian ada juga tindakan lain yang diyakini menyerupai mengepal-ngepal nasi kemudian dibungkus dengan daun pisang, dan diletakan di jalan, yang tujuannya siapa yang memakan nasi tersebut atau yang menyenggol bungkusan dimaksud, maka penyakit 'baguak' akan pindah pada orang yang menyenggol atau pada hewan yang memakan nasi yang diletakan di jalan. Demikianlah therapy yang pernah penulis alami.
Berselang 1 hingga 2 ahad kemudian, pembengkakan pada pipi dibawah pendengaran dan diatas leher tersebut sembuh. Bengkak jadi hilang dan demam pun menjadi sembuh. Tak berapa lama, ada pula anak tetangga yang mengalami penyakit serupa. Maka terindikasi besar lengan berkuasa bahwa anak yang gres kena penyakit baguak berikutnya secara tidak sengaja telah malanyau bungkusan nasi yang ditarok di jalan beberapa waktu yang lalu. Kemudian, tetangga pun menjalankan therapy yang sama, sehingga berpindah pulalah baguak pada yang lainnya. Demikianlah mitos yang berkembang di masyarakat awam masa itu. Kemungkinan, hingga hari ini, mitos demikian masih berkembang.
Sejak 15 tahun terakhir penulis tidak lagi melihat orang-orang mengalami penyakit baguak. Apakah penyakit tersebut telah hilang, atau kebetulan saja penulis tidak pernah bersua, meskipun bekerja di rumah sakit sebagai Perawat di Instalasi Bedah Sentral.
Namun, semenjak 3 hari yang lalu, putri penulis berusia 4 tahun 4 bulan mengalami demam, dan nanah pada pipi kiri di bawah telinganya. Ia juga mengalami hilang selera makan, rewel, dan tidak bersemangat. Kondisi tersebut penulis ketahui malam. Pagi hari ia ngotot tetap ingin diantar sekolah PAUD. Penulis curiga bahwa ia mengalami penyakit Baguak. Dalam istilah medis yakni penyakit Parotitis. Sedangkan istilah indonesianya penyakit gondongan.
Parotitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, menyerang kelenjar air ludah (parotis) yang terletak di pipi bawah telinga, baik kiri maupun kanan. Penyakit parotitis sanggup mengakibatkan demam, lelah, hilang nafsu makan, tubuh rangkik-rangkik dan nyeri sendi.
Pada umumnya penyakit 'baguak' atau parotitis menyerang bawah umur atau orang cukup umur yang mempunyai daya tahan tubuh lemah melalui terinfeksi virus bernama Paramyxovirus yang merupakan penyebab utamanya. Dan, penyakit parotitis ini menular melalui udara dan kontak langsung. Misal melalui percikan ludah, bersin dan batuk atau melalui gelas minum.
Saat datang di sekolah, berniat mencari tau dan memastikan apakah putri penulis tertular, kemudian bertanya pada bu guru. Benar saja, bahwa sebelumnya sudah ada 3 murid bergiliran yang mengalami penyakit parotitis tersebut, bahkan bu guru menjelaskan, pertama si A yang kena, sesudah sembuh, si B pula yang mengalami. Dan, lanjut ke si C.
Yah, masa inkubasi parotitis ini 10 hingga 20 hari, maksudnya jikalau sesorang terinfeksi hari ini, maka kemungkinan ahad berikutnya akan menerangkan tanda-tanda dan keluhan. Dan, di sekolah, di kantor maupun dirumah orang-orang terdekat akan rentan tertular.
Berbagai rujukan menyatakan penyakit parotitis akan sembuh sendirinya dalam kurun 1-2 ahad sesudah menerangkan tanda dan gejala. Sedangkan pengobatannya belum ditemukan untuk membunuh virus Paramyxovirus. Faktor utama penyembuhan parotitis yakni meningkatkan daya tahan tubuh. Artinya segala perangkat di dalam tubuh (sistim imunitas) yang sanggup menyembuhkan penyakit tersebut. Jadi, biasanya dokter menyarankan penderita banyak istirahat, banyak minum dan konsumsi masakan yang sanggup meningkatkan daya tahan tubuh, serta memberi resep untuk menghilangkan tanda-tanda dan demam, menyerupai parasetamol.
Penyakit Parotitis ini masih dianggap sepele oleh masyarakat awam, lantaran penderitanya masih sanggup beraktifitas, menyerupai pergi ke sekolah, ke kantor dan berkumpul dengan sobat sebaya. Idealnya, penderita parotitis harus beristirahat di rumah. Pihak sekolah wajib memperlihatkan anak libur hingga ia sembuh, demikian juga orang dewasa, wajib diberi izin tidak masuk kerja, lantaran penderita sanggup menularkan penyakit tersebut pada orang-orang sekitarnya. Namun, hal demikian tidak dipahami dan diketahui oleh pengambil kebijakan. Sesungguhnya langkah pencegahan yang paling sempurna dalam penanganan penyakit parotitis.
Di rumah, bagi orang tua, hindari sementara waktu mencium anak (penderita) kemudian mengusahakan memisahkan penderita dengan adiknya, baik gosok gigi, handuk, peralatan makan dan minum. Jujur saja ini yang paling susah. Namun, solusi lainnya yakni berusaha meningkatkan gizi orang-orang dalam rumah yang belum terinfeksi, sanggup mengkonsumsi buah dan multivitamin peningkat daya tahan tubuh. Demikianlah tentang Penyakit Menular 'Baguak' Bengkak Pada Pipi Bawah Telinga Nan Disepelekan yang sanggup penulis sampaikan melalui goresan pena sederhana. Untuk itu, bagikan info ini pada orang-orang tersayang anda biar selalu waspada dan sanggup mengenali penyakit parotitis ini.(AntonWijaya)
Komentar
Posting Komentar